mereka dan memudahkan mereka mendapatkannya dari segala arah.
Menafsirkan firman Allah:
"Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah dari langit dan bumi, Abdullah bin Abbas mengatakan: "Niscaya Kami lapangkan kebaikan (kekayaan) untuk mereka dan Kami mudahkan bagi mereka untuk mendapatkan dari segala arah."
"Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah dari langit dan bumi, Abdullah bin Abbas mengatakan: "Niscaya Kami lapangkan kebaikan (kekayaan) untuk mereka dan Kami mudahkan bagi mereka untuk mendapatkan dari segala arah."
Janji Allah yang terdapat dalam ayat yang mulia tersebut terhadap
orang-orang beriman dan bertaqwa mengandung beberapa hal, di antaranya:
a. Janji Allah untuk membuka (keberkahan) bagi mereka adalah bentuk jama' dari Imam Al-Baghawi berkata, "Ia berarti mengerjakan sesuatu secara terus menerus." Atau seperti kata Imam Al-Khazin, "Tetapnya suatu kebaikan Tuhan atas sesuatu."
a. Janji Allah untuk membuka (keberkahan) bagi mereka adalah bentuk jama' dari Imam Al-Baghawi berkata, "Ia berarti mengerjakan sesuatu secara terus menerus." Atau seperti kata Imam Al-Khazin, "Tetapnya suatu kebaikan Tuhan atas sesuatu."
Jadi, yang dapat disimpulkan dari makna kalimat "adalah bahwa
apa yang diberikan Allah disebabkan oleh keimanan dan ketaqwaan mereka
merupakan kebaikan yang terus menerus, tidak ada keburukan atau konsekuensi apa
pun atas mereka sesudahnya." Tentang hal ini, Sayid Muhammad Rasyid Ridha
berkata: "Adapun orang-orang beriman maka apa yang dibukakan untuk mereka
adalah berupa berkah dan kenikmatan. Dan untuk hal itu, mereka senantiasa bersyukur
kepada Allah, ridha terhadap-Nya dan mengharapkan karunia-Nya. Lalu mereka
menggunakannya di jalan kebaikan, bukan jalan keburukan, untuk perbaikan bukan
untuk merusak. Sehingga balasan bagi mereka dari Allah adalah ditambahnya
berbagai kenikmatan di dunia dan pahala yang baik di akhirat."
Syaikh Ibnu Asyur mengungkapkan hal itu dengan ucapannya:
"adalah kebaikan yang murni yang tidak ada konsekuensinya di akhirat. Dan
ini adalah sebaik-baik jenis nikmat."
b. Kata berkah disebutkan dalam bentuk jama' sebagai-mana firman
Allah:
"Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah." Ayat ini, sebagaimana disebutkan Syaikh Ibnu Asyur untuk menunjukan banyaknya berkah sesuai dengan banyaknya sesuatu yang diberkahi.
"Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah." Ayat ini, sebagaimana disebutkan Syaikh Ibnu Asyur untuk menunjukan banyaknya berkah sesuai dengan banyaknya sesuatu yang diberkahi.
c. Allah berfirman:
"Berbagai keberkahan dari langit dan bumi." Menurut Imam Ar-Razi, maksudnya adalah keberkahan langit dengan turunnya hujan, keberkahan bumi dengan tumbuhnya berbagai tanaman dan buah-buahan, banyaknya hewan ternak dan gembalaan serta diperolehnya keamanan dan keselamatan. Hal ini karena langit adalah laksana ayah, dan bumi laksana Ibu. Dari keduanya diperoleh semua bentuk manfaat dan kebaikan berdasarkan penciptaan dan pengurusan Allah ."
"Berbagai keberkahan dari langit dan bumi." Menurut Imam Ar-Razi, maksudnya adalah keberkahan langit dengan turunnya hujan, keberkahan bumi dengan tumbuhnya berbagai tanaman dan buah-buahan, banyaknya hewan ternak dan gembalaan serta diperolehnya keamanan dan keselamatan. Hal ini karena langit adalah laksana ayah, dan bumi laksana Ibu. Dari keduanya diperoleh semua bentuk manfaat dan kebaikan berdasarkan penciptaan dan pengurusan Allah ."
- Ayat lainnya adalah firman
Allah:
"Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka." (Q. S. Al-Ma'idah: 66).
Allah mengabarkan tentang Ahli Kitab, 'Bahwa seandainya
mereka mengamalkan apa yang ada di dalam Taurat, Injil pada dan Al-Qur'an
demikian seperti dikatakan oleh Abdullah bin Abbas dalam menafsirkan ayat
tersebut, niscaya Allah memperbanyak rizki yang diturunkan kepada mereka dari
langit dan yang tumbuh untuk mereka dari bumi. Syaikh Yahya bin Umar
Al-Andalusi berkata: "Allah menghendaki wallahu a'lam bahwa seandainya
mereka mengamalkan apa yang diturunkan di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an,
niscaya mereka memakan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Maknanya
wallahu'alam, niscaya mereka diberi kelapangan dan kesempurnaan nikmat
dunia,"
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Al-Qurthubi mengatakan, "Dan sejenis dengan ayat ini adalah firman Allah:
"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (Q. S. Ath-Thalaq: 2-3).
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Al-Qurthubi mengatakan, "Dan sejenis dengan ayat ini adalah firman Allah:
"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (Q. S. Ath-Thalaq: 2-3).
"Dan bahwasanya jika mereka tetap berjalan di atas
jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air
yang segar (rizki yang ba-nyak)." (Q. S. Al-Jin: 16).
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai keberkahan dari
langit dan bumi." (Q. S. Al-A'raf: 96).
Sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat di atas, Allah menjadikan
ketaqwaan di antara sebab-sebab rizki dan men-janjikan untuk menambahnya bagi
orang yang bersyukur. Allah berfirman:
"Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku atasmu." (Q. S. Ibrahim: 7).
"Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku atasmu." (Q. S. Ibrahim: 7).
Oleh
karena itu, setiap orang yang menginginkan keluasan rizki dan kemakmuran hidup,
hendaknya ia menjaga dirinya dari segala dosa. Hendaknya ia menta'ati
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga hendaknya ia
menjaga diri dari yang menyebabkan berhak mendapat siksa, seperti melakukan
kemungkaran atau meninggalkan kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar